Goa Pamijahan atau Goa Safarwadi terletak di kaki Gunung Mujarod, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong , Tasikmalaya, Jawa Barat. Berjarak kira - kira 6km dari makam Syech Abdul Muhyi.
Uniknya, rumor beredar mengenai Goa ini tak terlalu sedap. Pasalnya, kerap dikaitkan dengan urusan mistik! Alhasil, memiliki kesan rada bikin merinding alias angker.
Wajar kesan tadi bisa berkembang begitu. Wong, namanya gua, pasti kebayang dipikirkan Kita sebuah suasana gelap. Mau ngapain dong orang main gelap-gelapan. Paling-paling bersemedi? Ah, ujung-ujungnya mirip tempat pesugihan!!
Nyatanya, pikiran Kita tadi salah 100%. Soalnya, berbeda dengan tempat “Cari Duit” bersekutu dengan Jin, Iblis, atau apalah namanya. Di Goa ini nuansanya Islamic banget. Tak jauh beda ketika Kita memasuki sebuah masjid atau pasantren! Suara alunan ayat suci Alquran atau zikir, itu jadi hal biasa.
Ya, Goa ini memang pengunjungnya dari kalangan peziarah. Dari seluruh Indonesia bahkan tak sedikit dari mancanegara seperti Malaysia, Singapur, hingga umat Islam asal Timur Tengah. Luar biasa!
Pastinya buat mencapai ke lokasi Goa Safarwadi perlu perjuangan
Juga. Karena utuk mencapai Goa ini, peziarah tak ada pilihan lain harus berjalan kaki. Ya, intinya semacam napak tilas perjuangan yang dilakukan Syech Abdul Muhyi. Beliau adalah Wali Allah penemu dari Goa ini.
Penemuan Goa Safarwadi oleh Syech Abdul Muhyi adalah pencarian beliau selama belasan tahun sejak menerima perintah guru Beliau, Syech Abdul Ra'uf bin Ali Alfansuri (Syiah Kuala) untuk mencari goa di pulau Jawa bagian barat. Perintah untuk menemukan Goa Safarwadi diterima pada tahun 1677 M/ 1099H ketika Syech Abdul Ra'uf bin Abdul Jabar dan Syech Abdul Muhyi pulang ke Kuala (Aceh) dari berhaji di Mekkah, Saudi Arabia.
Perjalanan menemukan Goa Safarwadi dilakukan oleh Syech Abdul Muhyi dan keluarganya ditempuh dengan berjalan kaki. Selama dalam perjalanan semangat dan rasa ketawakalan kepada Allah SWT mengarahkan Syech Abdul Muhyi dari Gersik kemudian ke Darma Kuningan dilanjutkan ke Pamengpeuk (Garut Selatan) lalu ke tempat bernama Batuwangi kemudian ke Lebaksiuh sehingga akhirnya tiba diatas Gunung Kampung Cilumbu (sebelah timur dari Lebaksiuh berjarak kurang lebih 6km). Tempat terakhir yang disinggahi Syech Abdul Muhyi tersebut kemudian diberi nama Gunung Mujarod.
Perjuangan menemukan dilakukan Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) oleh Syech Abdul Muhyi adalah 12 tahun. Penemuan Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) adalah tahun 1690 M disaat Syech Abdul Muhyi genap berusia 40 tahun. Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) terletak di kaki gunung yang diberi nama oleh Syech Abdul Muhyi dengan Gunung Mujarod. Nama Gunung Mujarod tersebut diambil dari bahasa arab yang berarti tempat penenangan atau dalam bahasa sunda nyirnakeun manah. Nama yang berarti tempat menyirnakan diri menenangkan hati tersebut diberikan karena Syech Abdul Muhyi sering taqorub mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hingga kini, setelah 282 tahun meninggalnya Syech Abdul Muhyi (1730 M - 2012 M), para peziarah tak berhenti mendatangi Goa Safarwadi (Goa Pamijahan). Tidak hanya dari Jawa Barat, peziarah berdatangan dari daerah Jawa Timur, Kalimantan bahkan mancanegara yaitu Singapura dan Malaysia. Denyut nadi spiritual tidak kenal beristirahat, 24 jam penduduk Pamijahan menerima peziarah dengan senyum dan ketulusan hati membantu. Toko di sekitar jalan menuju Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) dari makam Syech Abdul Muhyi menjajakan souvenir, makanan khas, jirigen air, minuman buka 24 jam. Bagi Pak Totoy, pemandu kami, karamah Syech Abdul Muhyi tak lekang oleh waktu. Dengan tak pernah berhentinya pengunjung, ia dapat menghidupi dan menyekolahkan 2 anaknya, membiayai istri dan ibu mertuanya yang sakit stroke. Quote yang berharga dari Pak Totoy adalah " Yang Mati telah Menghidupi Yang Hidup" yang berarti walau Syech Abdul Muhyi telah berpulang ke Rahmatullah, tetapi keberkahan Beliau di Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) menghidupi penduduk sekitar hingga kini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !